Jakarta Barat Bahasa Inggris
Anggrek Dendrobium Jakarta molek - Cupang serit
Jakarta Barat adalah kota administrasi di bagian barat Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Pusat pemerintahannya berada di kecamatan Kembangan. Berdiri di tahun 1966 namun Jakarta Barat resmi dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1978. Sebagai kota administrasi, Jakarta Barat bukanlah daerah otonom sehingga tidak memiliki DPRD tersendiri.
Wali kota Jakarta Barat diangkat oleh gubernur DKI Jakarta atas pertimbangan DPRD. Jakarta Barat secara administratif terbagi menjadi 8 kecamatan dan 56 kelurahan. Jumlah penduduk kota Jakarta Barat pada tahun 2018 mencapai 2.486.074 jiwa dimana 850 diantaranya merupakan warga negara asing (WNA) dari berbagai negara.[2] Sementara pada akhir tahun 2023, penduduk Jakarta Barat berjumlah 2.611.515 jiwa.[1]
Jakarta Barat terkenal dengan peninggalan masa kolonial Belanda seperti Gedung Balai Kota (kini menjadi Museum Sejarah Jakarta), kawasan Pecinan (Glodok) dan juga sejumlah mesjid tua serta benteng-benteng pertahanan masa awal pendudukan Belanda di Batavia.
Sejarah terbentuknya kota administrasi Jakarta Barat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1978, wilayah DKI Jakarta di bagi menjadi 5 (lima) wilayah kota administrasif. Wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat merupakan salah satu bagian yang memiliki kedudukan setingkat dengan Kotamadya Tingkat II. Walikota bertanggungjawab langsung kepada Gubernur DKI Jakarta.[5]
Wali kota Jakarta Barat saat ini dijabat oleh Uus Kuswanto. Ia dilantik oleh penjabat gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, pada 21 Maret 2023 di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta. Sebelumnya, Uus sudah pernah menjabat sebagai wali kota Jakarta Barat, yakni pada September 2020.
Setelah menjabat sekitar 13 bulan, jabatan wali kota digantikan oleh gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang selanjutnya diberikan kepada Yani Wahyu Purwoko.[6] Sementara jabatan wakil wali kota dijabat oleh Hendra Hidayat, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil wali kota Jakarta Timur.[6]
Kota Administrasi Jakarta Barat memiliki 8 kecamatan dan 56 kelurahan dengan kode pos 11710 hingga 11850.[7][8]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Administrasi Jakarta Barat, adalah sebagai berikut:
Lima dari delapan kecamatan di atas merupakan hasil pembentukan PP No. 25 tahun 1978 tentang Pembentukan Wilayah Kota dan Kecamatan dalam Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Tiga lainnya dibentuk melalui PP No. 90 tahun 1980, Kecamatan Palmerah dari Grogol Petamburan, Kalideres dari Cengkareng, dan Kembangan dari Kebon Jeruk.
Setelah Jakarta Selatan, Jakarta Barat dirancang untuk menjadi daerah pusat bisnis bagi kawasan Jakarta dan sekitarnya. Khususnya di Kecamatan Kembangan telah dan akan dibangun mal, pusat hiburan, pusat perbelanjaan, pusat perkantoran, rumah sakit, sekolah dan sebagainya. Daerah ini menjadi begitu strategis karena dilewati rangkaian Jalan Lingkar Luar Jakarta (JORR).
Data pemerintah DKI Jakarta tahun 2020 mencatat, jumlah sekolah dari tingkat Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Atas sebanyak 1.424 sekolah. Jumlah sekolah tingkat Taman Kanak-Kanak sebanyak 429 sekolah, 8 sekolah negeri dan 421 sekolah swasta. Tingkat Sekolah Dasar sebanyak 599 sekolah, 359 sekolah negeri dan 240 sekolah swasta. Untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama berjumlah 278 sekolah, 50 sekolah negeri dan 228 sekolah swasta. Kemudian untuk tingkat Sekolah Menengah Atas sebanyak 117 sekolah, 17 sekolah negeri dan 100 sekolah swasta. Dan untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan sebanyak 118 sekolah, 11 sekolah negeri dan 107 sekolah swasta.[9]
Sementara untuk tingkat perguruan tinggi, termasuk Universitas, Institut, Politeknik, Sekolah Tinggi, hingga Akademi, tahun 2022 terdapat 30 perguruan tinggi di Jakarta Barat, dan semua perguruan tinggi tersebut adalah sekolah swasta, di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.[10] Beberapa diantaranya ialah Universitas Bina Nusantara, Universitas Mercu Buana, Universitas Trisakti, Universitas Tarumanegara, Universitas Kristen Krida Wacana, Podomoro University, Universitas Esa Unggul, STAINU Jakarta, STIE Ahmad Dahlan, Universitas Mpu Tantular, Universitas Gunadarma kampus Cengkareng, Jakarta Barat, dan lainnya.
Kota Administrasi Jakarta Barat memiliki fasilitas kesehatan, diantaranya RSUD Cengkareng, RS Mitra Keluarga Kalideres, Ciputra Hospital, RS Hermina Daan Mogot, RS Pondok Indah Puri Indah, RS Pelni Petamburan, Rumah Sakit Dharmais, Rumah Sakit Harapan Kita, Rumah Sakit Siloam, Jakarta Eye Centre, Rumah Sakit Royal Taruma, Rumah Sakit Graha Kedoya Kebon Jeruk, RS Sumber Waras Grogol Petamburan, RSU Patria IKKT Palmerah, RS Medika Permata Hijau, dan Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan.
Beberapa puskemas dan klinik yang ada di Jakarta Barat yakni Puskesmas Kebon Jeruk, Puskesmas Palmerah, Puskesmas Grogol Petambura, Puskesmas Kembangan, Puskesmas Cengkareng, Puskesmas Kalideres, Klinik Ciputra Kalideres, Kalideres, Jakarta Barat, dan Klinik Yakrija Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat.
Kota Administrasi Jakarta Barat memiliki fasilitas transportasi, termasuk layanan transportasi bus dan juga kereta komuter. Fasilitas terminal bus yang ada di Jakarta Barat, yakni Terminal Kalideres di Kecamatan Kalideres yang melayani penumpang antar provinsi hingga ke luar Pulau Jawa. Ada juga Terminal Grogol di Kecamatan Grogol Petamburan yang melayani angkutan bus perkotaan Jabodetabek dan layanan BRT, bus kota, serta Mikrotrans Transjakarta. Selain itu, transportasi rel di Jakarta Barat dilayani oleh kereta api komuter beserta bandara seperti Commuter Line Bogor yang menghubungkan Stasiun Jakarta Kota di Kecamatan Taman Sari dengan wilayah selatan Jabodetabek meliputi Kota Depok, Kabupaten–Kota Bogor, Jawa Barat, Commuter Line Cikarang menghubungkan Stasiun Angke di Kecamatan Tambora dengan wilayah timur Jabodetabek meliputi Kabupaten–Kota Bekasi, Jawa Barat, Commuter Line Tangerang menghubungkan Stasiun Duri dengan wilayah barat Jabodetabek seperti Kota Tangerang, Banten, Commuter Line Tanjung Priok menghubungkan Stasiun Jakarta Kota dengan Pelabuhan Tanjung Priok, dan Commuter Line Soekarno-Hatta menghubungkan Stasiun Manggarai di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan dengan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Transportasi umum berbasis angkutan darat dilayani dengan layanan BRT Transjakarta yang melayani Koridor 1, Koridor 3, Koridor 8, Koridor 9, dan Koridor 12. [11]
Pusat kawasan olahraga di Jakarta Barat berada di GOR Cenderawasih Cengkareng dan Taman Kantor Wali kota Jakarta Barat.
GOR Cendrawasih sendiri adalah Gelanggang Olahraga terdiri dari Stadion, lapangan, lapangan futsal,lapangan basket, Gelanggang serbaguna dan tempat pelatihan climbing. Satu-satunya club anggota PSSI yang bermarkas di Stadion Cenderawasih adalah Persija Barat yang berdiri sejak 1975.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kalideres adalah sebuah kelurahan di kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia.[2]
Pada tahun 2016, kelurahan ini dihuni oleh 79.935 penduduk yang terbagi dari 40.559 laki-laki dan 39.376 perempuan dengan seks rasio 103,00 dan 25.887 kepala keluarga.[1]
6°08′S 106°43′E / 6.13°S 106.72°E / -6.13; 106.72
Kalideres adalah sebuah kecamatan di Kota Administrasi Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia.[1][2] Kecamatan ini merupakan daerah rawan banjir, karena itu pada tahun 2010, telah banyak dilakukan normalisasi kali di daerah Kalideres yang kebanyakan dilakukan oleh pengembang perumahan di kawasan ini sehingga banjir sudah semakin jarang terjadi.[butuh rujukan]
Kecamatan ini juga merupakan kecamatan paling barat di DKI Jakarta, karena langsung berbatasan dengan Kota Tangerang di Provinsi Banten.
Pada awalnya, wilayah kecamatan Kalideres adalah bagian dari Kabupaten Tangerang, yang kemudian menjadi bagian dari kecamatan Cengkareng. Pada 28 Desember 1974, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 1974 yang mengatur perubahan batas wilayah Provinsi DKI Jakarta, antara lain memperluas wilayah dan mengambil beberapa desa yang terletak di perbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta, termasuk beberapa desa di wilayah Kabupaten Tangerang. Desa-desa yang diserap menjadi bagian kecamatan Cengkareng antara lain:
Desa-desa tersebut masuk ke dalam kecamatan Cengkareng.[3] Hingga pada tanggal 18 Desember 1990, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 1990 yang mengatur pembentukan kecamatan baru di wilayah DKI Jakarta. Kecamatan Kalideres bersama dengan kecamatan Palmerah dan Kembangan di Jakarta Barat, Johar Baru di Jakarta Pusat, Pancoran, Pesanggrahan dan Jagakarsa di Jakarta Selatan, Duren Sawit, Makasar, Cipayung dan kecamatan Ciracas di Jakarta Timur, dan Kelapa Gading dan Pademangan di Jakarta Utara dimekarkan dari kecamatan induk yang membawahi wilayah kecamatan tersebut. Kelurahan yang masuk wilayah kecamatan Kalideres antara lain:
Selain itu, PP Nomor 60 Tahun 1990 menetapkan pusat pemerintahan Kecamatan Kalideres berada di Kelurahan Kalideres.[4]
Kecamatan Kalideres berbatasan dengan:
Kecamatan Kalideres terdiri dari 5 kelurahan, yakni:
Pada tahun 2020, penduduk kecamatan ini berjumlah 438.777 jiwa, di mana laki-laki sebanyak 222.210 jiwa dan perempuan sebanyak 216.567 jiwa, dengan kepadatan penduduk 14.514 jiwa/km².[5]
Berdasarkan data Sensus penduduk 2010, warga Kalideres berasal dari beragam suku dan agama. Didominasi oleh suku Jawa, Betawi dan Sunda, serta banyak juga berasal dari keturunan Tionghoa, Batak (mayoritas Batak Toba), dan Minangkabau, serta suku lainnya.[6]
Kemudian dalam hal keagamaan, penduduk kecamatan ini juga cukup beragam. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kota Jakarta Barat tahun 2020 mencatat jumlah pemeluk agama, di mana Islam sebanyak 80,33%, kemudian Kristen 13,69% (Protestan 9,46% dan Katolik 4,23%), Buddha 5,90%, Hindu 0,05% dan lainnya 0,03% (Konghucu dan kepercayaan).[5]
Kalideres memiliki beberapa sarana transportasi yang cukup lengkap, yaitu:
Di dalam kecamatan Kalideres, terdapat beberapa sarana sarana pendidikan yang dapat berupa kursus-kursus seperti misalnya kursus bahasa Mandarin, Inggris, dan Jerman, serta dengan sekolah-sekolah swasta dan sekolah-sekolah negeri ini, yakni:
Tokoh terkenal dari Kalideres adalah:
Wikimedia Commons memiliki media mengenai
AUD $146,950 rentPricePeriod.undefined
IDR Rp1,500,000,000 rentPricePeriod.undefined
Tanpa minimum Rp 100,000,000Rp 300,000,000Rp 500,000,000Rp 700,000,000Rp 1,000,000,000Rp 2,000,000,000Rp 3,000,000,000Rp 4,000,000,000Rp 5,000,000,000Rp 10,000,000,000Rp 30,000,000,000Rp 50,000,000,000Rp 100,000,000,000
Tanpa maksimum Rp 100,000,000Rp 300,000,000Rp 500,000,000Rp 700,000,000Rp 1,000,000,000Rp 2,000,000,000Rp 3,000,000,000Rp 4,000,000,000Rp 5,000,000,000Rp 10,000,000,000Rp 30,000,000,000Rp 50,000,000,000Rp 100,000,000,000
Tanpa minimum Rp 100,000,000Rp 300,000,000Rp 500,000,000Rp 700,000,000Rp 1,000,000,000Rp 2,000,000,000Rp 3,000,000,000Rp 4,000,000,000Rp 5,000,000,000Rp 10,000,000,000Rp 30,000,000,000Rp 50,000,000,000Rp 100,000,000,000
Tanpa maksimum Rp 100,000,000Rp 300,000,000Rp 500,000,000Rp 700,000,000Rp 1,000,000,000Rp 2,000,000,000Rp 3,000,000,000Rp 4,000,000,000Rp 5,000,000,000Rp 10,000,000,000Rp 30,000,000,000Rp 50,000,000,000Rp 100,000,000,000
Jarak antara kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia dan Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia di jalan umum adalah — km atau mil. Jarak antara titik-titik dalam koordinat — 918 km atau 550.8 mil. Untuk mengatasi jarak ini dengan kecepatan kendaraan rata-rata 80 km / jam membutuhkan — 11.5 jam atau 688.5 menit.
Panjang jarak ini adalah tentang 2.3% total panjang khatulistiwa. Pesawat Airbus A380 akan terbang jarak di 1.0 jam, dan kereta 13.1 jam (Ada kereta berkecepatan tinggi).