Kompleks Perkantoran Lion Air Group Balaraja

Kompleks Perkantoran Lion Air Group Balaraja

In 2000 following our establishment, Lion Air proudly rolled out a fleet of just two Boeing 737-200 aircraft. Today, we have 118 -- including the Boeing 737-900ER, Boeing 737-800, Boeing 737 MAX 8 and Airbus A330-300 -- to meet passenger demand.

Our fleet is one of the newest in the business, and we have taken the initiative to partner with internationally recognized organisations including OEMs (Boeing, Airbus, Honeywell), export credit agencies (EXIM, ECA), Banks (DBJ, BNP, Citi) and Lessors (GECAS, BOCA, Avolon) to improve our processes, including safety practices.

Ours is a high-capacity and largely uniform fleet that is also fuel-efficient and with an average age of just 6.73 years. Such a young fleet of predominantly Boeing 737 family aircraft delivers efficiencies, including low maintenance costs and operational reliability, which are a win-win for Lion Air and our passengers.

Our aircraft configurations maximise space and seat availability but with the onus on crating the very best on-board experience.

The Lion Air fleet comprises:

Merkure Jeddah Al Hamraa Hotel

3.36 km from downtown, Jeddah

4.3/5Sangat baik194 Ulasan

Pemesanan terakhir jam lalu

10.5 km from downtown, Bali

4.4/5Sangat baik294 Ulasan

Pemesanan terakhir jam lalu

InfoPenerbangan,- Maskapai penerbangan Lion Air memberikan kemudahan dengan penerbangan langsung dari Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB) menuju 5 kota tujuan yaitu Pekanbaru, Padang, Kendari, Ambon dan Ternate. Penerbangan langsung dari Surabaya ke lima kota tersebut dimulai Januari 2024.

“Lima kota tujuan ini diprediksi menjadi favorit pada 2024,” ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.

Danang mengatakan kelima destinasi ini masing masing menawarkan daya tariknya untuk para pebisnis dan wisatawan berkunjung, Pekanbaru (PKU),  menawarkan keindahan alam dan kekayaan budaya yang tak terlupakan.

Padang (PDG), surga kuliner dan panorama alam yang memukau, Kendari (KDI) menawarkan pesona alam bawah laut yang menakjubkan dan keunikan budaya,Ambon (AMQ) Kepulauan Maluku yang eksotis dengan keindahan laut yang memukau.

“Dan Ternate (TTE) penuh sejarah dan keindahan alam yang memesona,” kata dia.

Berikut  jadwal terbang dari Surabaya PP ke 5 kota itu :

* Surabaya (SUB) – Pekanbaru (PKU) dengan nomor penerbangan JT-982, terbang 7 kali seminggu mulai 12 Januari 2024.

* Pekanbaru (PKU) – Surabaya (SUB)dengan nomor penerbangan JT-983, terbang 7 kali seminggu mulai 12 Januari 2024.

* Surabaya (SUB) – Padang (PDG) dengan nomor penerbangan  JT-258, terbang 7 kali  seminggu mulai 17 Januari 2024.

* Padang (PDG) – Surabaya (SUB) dengan nomor penerbangan  JT-259, terbang 7 kali seminggu mulai 18 Januari 2024.

* Surabaya (SUB) – Ambon (AMQ) dengan nomor penerbangan JT-878, terbang 7 kali seminggu mulai 17 Januari 2024

* Ambon (AMQ) – Surabaya (SUB) dengan nomor penerbangan  JT-879, terbang 7 kali seminggu mulai 17 Januari 2024.

* Surabaya (SUB) – Ternate (TTE) dengan nomor penerbanganJT-868, terbang 7 kali seminggu mulai 18 Januari 2024.

* Ternate (TTE) – Surabaya (SUB) dengan nomor penerbanganJT-869, terbang 7 kali seminggu mulai 18 Januari 2024.

* Surabaya (SUB) – Kendari (KDI) dengan nomor penerbanganJT-722, terbang 7 kali  seminggu mulai 19 Januari 2024.

* Kendari (KDI) – Surabaya (SUB) dengan nomor penerbanganJT-727, terbang 7 kali seminggu mulai 19 Januari 2024.

Danang mengemukakan, keuntungan rute ini untuk para pebisnis memiliki akses langsung ke kota-kota strategis seperti Pekanbaru, Padang, Kendari, Ambon, dan Ternate.

“Harapannya membuka peluang untuk ekspansi bisnis, pertemuan bisnis, dan menjalin kemitraan baru di daerah-daerah tersebut,” ucapnya.

Penerbangan langsung, kata dia, menjadikan perjalanan semakin cepat, sehingga dapat mengoptimalkan waktu mereka dan mengurangi biaya perjalanan.

Adapun nilai lebih untuk para wisatawan, menurut dia, rute ini membuka wawasan baru tentang destinasi eksotis seperti Pekanbaru, Padang, Kendari, Ambon, dan Ternate tanpa perlu transit.

“Pengalaman perjalanan pun ebih nyaman dan efisien,” kata dia.

Menawarkan opsi terbaru lebih banyak bagi masyarakat untuk merencanakan perjalanan sesuai dengan preferensi mereka, meningkatkan pengalaman perjalanan lokal.

“Masyarakat setempat dapat merasakan dampak positifnya dalam bentuk peluang pekerjaan, pertumbuhan bisnis lokal, dan peningkatan pendapatan melalui sektor pariwisata,” tutupnya. (*)

*perhitungan bersifat estimasi